saya nulis karena awalnya siang ini tadi ga sengaja banget saya ngedenger lagu Meggi Z yang judulnya sakit gigi, maaf om Meggy.
Sekali lagi maaf om Meggy. jedeng jedeng pak ketimpak ketimpukkk
Putus lagi cintaku
putus lagi jalinan kasih-sayangku dengannya
cuma karena rupiah lalu engkau berpaling muka
tak mau menatap lagi
kecewa… kecewa hatiku
terluka… karena cinta
kalau terbakar api
kalau tertusuk duri
mungkin…
masih dapat kutahan
tapi ini sakit lebih sakit
kecewa… karena cinta
jangankan diriku
semut pun kan marah
bila terlalu… sakit begini
daripada sakit hati
lebih baik sakit gigi ini
biar tak mengapa
“rela” “rela” “rela” aku “relakan” [2X]
JEDEENG. Otak saya bagian parietal yang berfungsi dalam sistem sensoris me rewind rewind terus kalimat
daripada sakit hati
lebih baik sakit gigi ini
lebih baik sakit gigi ini
ANJAY dalam hati saya itu terus terus mikir "Gila nih si OM MEGGY Z ga pernah rasain sakit gigi kali yak"
sumpah demi apa saya yang pernah sakit hati gara gara cinta bertepuk sebelah tangan (eheeem. sensor) masih merasa well done daripada ini nih ampunnn males saya.
SAKIT GIGI Itu sakit yang menyiksa karena ga bisa makan (ALESAN TERKUAT) karena jujur kan semua orang butuh makan apalagi yang doyan makan kaya saya. HAHAHA:D :D
Banyak banget yang ngremehin
"Ah apaan sih sakit gigi doang"
"Ah apaan sih gigi doang ampe bikin jurusan sendiri Kedokteran Gigi"
Hei kalian semua salah
"Penyakit gigi itu susah ditunda. Sebagai wapres, biasanya dokter menghadap ke saya, cuma dokter gigi yang saya mesti datangi," kata Jusuf Kalla setengah berkelakar saat membuka Kongres Perhimpunan Dokter Gigi (PDGI) ke-23 di Istana Wapres, Jakarta, berapa waktu lalu
ya memang benar
Gigi dan Mulut merupakan pintu gerbang dimana semua yang ada dari luar (makanan, minuman, udara, bakteri) datang dan pergi
Seperti dikemukakan Ketua Umum PDGI, drg Emir M Muis, ada banyak penyakit yang berawal dari mulut dan gigi. "Menjaga kesehatan mulut berarti juga menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalam tubuh.
Masalah utama yang menyebabkan sakit gigi umumnya adalah lubang pada gigi. Bila tidak sering dibersihkan, gigi yang berlubang itu sangat mudah dimasuki kuman dan bakteri. Yang menakutkan, kuman yang bersarang pada gigi berlubang itu bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.
Selain itu, sejumlah penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengerasan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).
Bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang.
Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit periodontal.
Penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun, hasil dari berbagai penelitian masih dianggap belum memuaskan karena belum bisa menjelaskan secara jelas bagaimana ini bisa terjadi.
Ditambahkan, komplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal itu terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.
Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal itu terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.
Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala.
Tentang penyakit diabetes, pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Unsur itu menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Mungkin di masa depan, faktor penyebab semacam ini harus mendapat perhatian lebih dari dokter jantung. Di kartu status pasien perlu ditambahkan riwayat keadaan gigi dan mulut pasien, untuk memudahkan pengobatan.
No comments:
Post a Comment