Monday, November 19, 2012

16 november 2012

sebuah perjalanan singkat akan dua manusia, dua sahabat yang ibarat kata secara acak mengalami hal ini
perjalanan dimulai dari,

Cikini... 06.45
saya turun dari taksi dengan separuh rasa tergesa gesa, dan kurang persiapan. begitulah saya, dengan sifat saya, awal niat hendak berangkat lebih dari menit-menit itu, namun apa daya karena teman saya yang sudah datang lebih dahulu saya pun bergegas,
keluar nya, saya melihat seorang pria sedang santai duduk di sebuah kursi depan pintu
karena saya hendak membeli keperluan wanita, maka saya masuk ke sebuah minimarket terlebih dahulu, kemudian ikut di antaranya
sekelumit adegan percakapan antara saya dan dia, masih tidak habis pikir saya, bagaimana kita mau menghabiskan waktu untuk menunggu sebuah saat yang masih lama, menurut saya, namun bagi dia tidak
"Iya jangan mepet-mepet" sebuah kalimat terluntar

seketika pikiran saya adalah...
"mengapa ada orang seperti saya yang begitu masa bodoh dengan keadaan yang kurang penting itu, dan ada seseorang yang bukan saya yang begitu mempedulikan suatu keadaan yang menurut saya tidak perlu untuk dipikirkan itu"

dan hal yang paling merasa tentram adalah... saya tidak perlu untuk merasa cemas, karena ada teman saya

07.00
karena kondisi yang masih pagi, dan ingin segera naik ke kursi travel dan beristirahat, maka kami memutuskan untuk naik dahulu diantara para penumpang travel yang masih di dalam. kami mendapat tempat di kursi paling belakang, tersebutlah teman saya memberikan handsfree yang sebenernya juga milik saya yang tertukar saat di surabaya kemarin dengan saya untuk berbagi musik sepanjang perjalanan
seketika pikiran saya adalah...
"mengapa kita harus berbagi"

dan hal yang paling membuat terasa indah adalah... bisa mendengarkan musik bersama sepanjang perjalanan

tol, pukul-sepanjang perjalanan
saya adalah tipikal orang yang mudah tertidur dan mudah terbangun, kondisi saat itu memang pas untuk tidur, masih pagi. namun apa daya sang supir entah bagaimana cerita mengemudi dengan tidak nyaman, atau karena posisi tempat duduk yang dibelakang, entah berapa kalinya saya harus melewati fase tidur-dan terbangun-tidur-terbangun
sampai lah di titik jenuh fase2 itu, saya memutuskan untuk menganggu teman saya itu, namun saat saya liat kesebelah, dia tidur dengan pulas, alias ngantuk banget nget nget niat saya yang iseng ingin narik2 alis nya jadi mundur karena seketika saya inget, kalau saya tidur, dia juga ga pernah gangguin saya, alias nemenin
seketika pikiran saya adalah...
"a peacefull power to see your baby face to sleep beside me"

dan hal yang paling membuat senang adalah... bisa melihat wajah teman kamu tidur, dan membayangkan selama ini dia yang sabar dan melihat kita tidur -__-

bandung, 10.10
menuju sebuah town house di ruas cisitu dago, karena janjian jam satu sementara ini masih jam sepuluh kami memutuskan ke rumah teman saya dahulu. untuk......... makan!

bandung 01pm
saya menemani teman saya untuk berbincang dengan salah satu dosennya, suasana ini susah digambarkan mulai ga sabaran, nunggu taksi lama, muter muter ga jelas di braga, panas panasan, sempet kesel juga, hujan, ngejer travel, migraine, kedinginan, dan capeeek

ada beberapa hal yang sulit diceritakan karena penyampaiannya yang susah, namun maknanya adalah... bagaimana dua buah sikap yang berbeda namun kemudian yang saya rasakan adalah kelengkapan. mungkin yang lebih nyata adalah, saya tidak punya A namun teman saya punya B. teman saya tidak punya C, saya punya D. dan rasa ini yang baru kali ini saya punya, senang ketika ada seseorang yang bisa melengkapi anda, bukan malah membuka kekurangan anda, dan sifat menjadi diri sendiri dan apa adanya juga saya dapatkan dalam perjalanan ini
untuk itulah saya mendapatkan kesimpulan,
mungkin memang benar jika tuhan menciptakan kita dengan kekurangan karena tuhan juga telah mempersiapkan teman untuk kita yang bisa melengkapi kekurangan kita
mungkin nyata atau terdengar gombal,

siapapun anda dengan siapapun teman anda nanti
percayalah tuhan telah mempersiapkan yang terbaik untuk kita, di hidup kita ini
belum atau sudah,
sekarang atau nanti,
siapapun itu,
so what i would like to say............
Thankyou, alhamdulillah ya Allah

Kinanthi Husodo-

No comments:

Post a Comment