Saturday, March 5, 2011

Halo blog, dan pembaca :) Sebelumnya saya minta maaf , karena kondisi kesehatan seminggu ini saya tidak bisa meng-upload postingan saya. Saya sakit tiga hari, begitu sudah sembuh, jatuh sakit lagi. Saya menganggap nya sebagai masa transisi liburan dan kuliah, musim pancaroba, dan keluarga saya yang sekarang tidak ada di Indonesia, saya menganggap nya drop. Ya sudahlah, doakan seterusnya sehat :)

Ini mengenai perkawinan, pernikahan,
diurutin aja, kenalan, pacaran, lamaran, tunangan, menikah
pernah tau gak? jika sudah sampai menikah pasti pernah tau, tapi jika belum seperti saya, dan mungkin anda anda belum mengetahuinya... baiklah mari kita ganti saja pertanyaannya,
pernah melihat orang menikah tidak? pernah menghadiri? teman? saudara? atau munkin adik kakak anda?
saya hanya berbagi pengalaman...

ini mengenai pengalaman saya menghadiri pesta pernikahan kakak sepupu saya. Dimulai dari acara lamaran. Haha, jujur sebenarnya saya tidak pernah mengetahui atau mempunyai ide sama sekali mengenai acara lamar-dan dilamar ini... Lamaran itu acara ketika seluruh keluarga dekat pria dan wanita datang dan saling memperkenalkan dan diperkenalkan. Umumnya keluarga dari pihak pria datang beserta seserahan (macam barang yang dipakai sebagai hadiah) kemudian, wakil dari pihak pria akan datang dan bla bla bla basa basi, memperkenal kan keluarga, kemudian meminta untuk dapat meminang anak gadis dari pihak keluarga wanita. Namun, lucunya kakak saya masih bersembunyi di atas kamar, kemudian berbagai macam dalih disambut oleh pihak wanita,
namun ada bagian lucu nya sok jual mahal seperti
"Baik lah coba saya tanyakan pada gadis saya dahulu, pihak Mas harap banyak banyak berdoa dahulu seloga saja si gadis mau" saya lagsung ___-___ tengtong! bukan nya jelas jelas mau ya-_-
kemudian setelah itu, keluarga wanita menjemput kakak saya yang berada di kamar, ceritanya beneran nanya "Mau tidak sama Mas ...?" hehehe saya sampai ketawa sendiri, ngebayangin lucu nya.
Yaudah setelah mau, kakak saya turun ke bawah, kenal kenalan, kemudian kedua pihak berdikusi mengenai tanggal yang disepakati untuk mengadakan nikahan, dan saat itu juga cerita nya tunangan, tukar menukar cincin. AAAAAH so sweet,
kalo gini, wajar kan saya yang biasa nya pemikiran pendek, boleh lah ya mikir begini.....
kapan saya dilamar begini, siapa yang dateng ke rumah saya, minta ijin mau lamar saya, yang makein cincin di jari, nentuin kapan tanggal nikah, siapa aja yang dateng, ihhhhhh kannn :""""" hahahahaha rada lebay emang, tapi saya pikir ini pemikiran yang wajar dari seorang remaja usia saya. iya kan? amin kalau iya.. kalau tidak, yaudahlah, kali saya yang berlebihan haha.

okeh, setelah itu pun, dapet tanggal,
waktu antara lamaran dengan pernikahan setiap pasangan tidak lah sama. Ada yang seminggu, sebulan, setahun, macam macam, tergantung kebutuhan, dan keinginan masing masing nya :)
kemudian, sang pengantin pun sibuk dengan ritual nya. mulai dari nentuin undangan, siapa aja yang dateng, baju pengantin, tema dan acara pernikahan nanti, foto pre wedding, perawatan spesial, dokter, dan lain lain yang ga kalah menyenangkan sepertinya :')

saat acara pernikahan pun yang ditunggu tunggu. mulai dari akad: ijab kabul, kemudian resepsi nya. setiap acara pun ditentukan oleh ras. Biasanya yang digunakan adalah, suku mana dari seorang wanita. Jadi adatnya pun di samakan. Misal saja, kakak saya, adatnya jawa. Maka yang digunakan adalah adat jawa, walaupun suaminya misal adat Sunda. Karena katanya, kalau pernikahan itu, yang punyaacara adalah pihak wanita.
Nah setiap adat pun berbeda, beda...

sekian dari saya, maaf sedikit, semoga membuka pikiran dan wawasan anda.

Kinanthi Husodo-

No comments:

Post a Comment